SD ISLAM ROUSHON FIKR
Sekolah Dasar Islam Roushon Fikr yang berdiri sejak tahun 2001 dikonsep dalam bentuk full day school. Sekolah Dasar Islam Roushon Fikr, pada prinsipnya adalah hasil pengembangan dari SD pada umumnya. Lazimnya sebuah pendidikan dasar yang menerapkan kurikulum wajib yang ditetapkan Kemendikbud bagi peserta didiknya. Namun demikian secara khusus ada beberapa hal yang membedakan, yang menyangkut dasar falsafah, metode pengajaran, dan peran pengasuhan. Karena, kami sadar, pada hakekatnya, salah satu tujuan pendidikan adalah memaksimalkan potensi dan membantu manusia untuk tumbuh dan berkembang mencapai tingkat kesempurnaan setinggi-tingginya.
SD Islam Roushon Fikr mengajarkan tiga kemampuan dasar yaitu: kemampuan beragama/keislaman, kemampuan akademis, dan kemampuan apresiasi berkarakter. Untuk mendukung ketiga hal itu, Sekolah Dasar Islam Roushon Fikr menciptakan lingkungan belajar sedemikian rupa sehingga anak didik merasa menjadi sosok penting dan dibutuhkan, serta aman dan menyenangkan. Lingkungan belajar diupayakan optimal, baik secara fisik maupun emosional.
Sekolah Dasar Islam Roushon Fikr. Kata “ Roushon Fikr” diambil dari idiom yang dikonstruksikan oleh sosiolog besar sekaligus arsitek revolusi Islam Iran, Dr. Ali Syariati, sebagai respon atas erosi moral yang dialami cendikiawan, ilmuwan, dan birokrat muslim akibat benturan faham hedonisme dan sekularisme. Kedua faham tersebut telah membuat cendikiawan terkebiri integritasnya, tercerabut idealisasinya, dan terkoyak moralitas agamanya. Pendeknya, antara kata dan perbuatan tidaklah satu. Dan, Roushon Fikr, disini adalah gugatan terhadap sikap alienasi tersebut. Roushon Fikr adalah konsep ideal akan sosok cendikiawan yang mampu menterjemahkan pikiran-pikiran cerdas sekaligus membentengi dirinya dalam kancah pergumulan ideologi.
Secara maknawi, Roushon Fikr, artinya pemikir (cendikiawan) yang tercerahkan. Cendikiawan yang tidak saja dapat berpikir secara jernih terhadap realistik empirik, namun juga mampu merespon situasi dan mengatasi persoalan secara sistemik dan aplikatif. Cendikiawan yang tidak hanya mampu berkata, tapi juga cekatan dalam bertindak. Cendikiawan yang secara jujur berani menilai yang benar adalah benar, dan yang batil adalah batil. Sementara, “Tercerahkan”, berarti secara bijak bersedia mengakomodasi berbagi ide, gagasan, ataupun prinsip-prinsip dasar ilmu pengetahuan, aliran filsafat, atau ideologi manapun dengan tetap berpegang teguh pada keesaan Allah sebagai al-urwah al-wutsqa– tali yang kokoh, dan tidak mengkompromikan kekuasaan Allah dengan kekuatan manapun.
VISI, MISI, DAN TUJUAN SD ISLAM ROUSHON FIKR
Visi
Melahirkan insan ulul albab yang mampu menyeleraskan ilmu dan amal dengan dilandasi perilaku akhlak al karimah yang mencerminkan nilai-nilai Islam melalui kemampuan dasar akademik, keislaman, apresiasi dan berkarakter.
Misi
- Menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan.
- Menyelenggarakan kegiatan Belajar Mengajar Indoor dan Outdoor.
- Meningkatkan prestasi siswa di semua aspek.
- Menumbuhkembangkan kesadaran terhadap lingkungan hidup.
- Membudayakan warga sekolah untuk peduli terhadap lingkungan hidup.
- Melaksanakan program kebersihan sekolah dan terus berusaha memperbaiki ekosistem lingkungan sekolah.
- Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang nyaman dan aman.
- Meningkatkan kualitas pendidik.
- Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan berkualitas,
- Mengembangkan peserta didik secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki serta berwawasan lingkungan.
- Memberi layanan pengembangan diri sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.
- Memfasilitasi sarana informasi dan teknologi untuk mengikuti, menguasai dan mengendalikan arus informasi global.
- Memberikan pembelajaran life skill education serta wisata edukasi.
- Menyediakan sarana prasarana pembelajaran berbasis IT untuk mendukung siswa berwawasan global.
PROFIL LULUSAN
- Memiliki kompetensi kecerdasan kognitif, sosial emosional, bahasa, dan fisik/motorik.
- Memiliki kompetensi apresiasi berkarakter, berkepribadian baik, dan memiliki jiwa kepemimpinan.
- Menjadi insan ulul albab yang mampu menyeleraskan ilmu dan amal dengan dilandasi perilaku akhlak al karimah yang mencerminkan nilai-nilai Islam melalui kemampuan dasar akademik, keislaman, apresiasi dan berkarakter.